Duka lara para pencari suaka

Merujuk data UNHCR Indonesia, per Mei 2019, jumlah pengungsi dan pencari suaka di Indonesia sebanyak 13.997 orang.

Indonesia masih menjadi transit bagi para pencari suaka. Alinea.id/Oky Diaz.

Tak bisa disembunyikan, raut wajah Mohammad Ali (25 tahun), salah seorang pencari suaka asal Afganistan tampak murung sekembalinya dari kantor kelurahan. Di sana, ia dan beberapa orang perwakilan negara pengungsi dan pencari suaka bersua perwakilan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM) Indonesia, membicarakan masa depan mereka.

"Kami tak tahu lagi harus bagaimana. Mereka bilang, tidak bisa memberi bantuan apa pun lagi kepada kami, dan menawarkan untuk kembali ke negara asal saja," ujar Ali saat ditemui Alinea.id di tempat penampungan sementara, gedung bekas Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (18/7).

Kenikmatan sehabis menyantap makan siang hari itu seolah sirna mendapatkan sebuah kabar buruk. Dalam pertemuan itu, pihak UNHCR menjelaskan, sebagai penanggung jawab para pencari suaka, organisasi ini baru menerima dana bantuan sebesar 29% dari kebutuhan semua pencari suaka di Indonesia.

Hal ini kemudian membuat UNHCR tak mampu menjamin bantuan logistik lebih lama. UNHCR hanya mampu memberikan dana untuk kepulangan para pencari suaka yang mau kembali ke negeri asalnya.