Edhy Prabowo ogah terprovokasi situasi perairan Natuna

Meski tak ingin terprovokasi, Edhy berjanji akan memperkuat Satgas 115.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menunjukkan indukan ikan Nila saat mengunjungi Loka Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT) di Ngrajek, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (6/12/2019). Foto Antara/Anis Efizudin

Hingga Minggu 5 Januari, kapal nelayan China masih melakukan penangkapan ikan di perairan Natuna. Bahkan, para penjaga pantai (coast guard) Negeri Tirai Bambu turut mengawal para nelayan tersebut. Menyikapi hal tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berjanji akan memperkuat satuan tugas (satgas) 115. 

Satgas tersebut bertugas untuk melakukan penindakan terhadap kapal asing yang menangkap ikan di perairan Indonesia. Seperti pada 30 Desember 2019, Satgas menangkap tiga kapal Vietnam yang mencari ikan di perairan Natuna.

"Kami terus kirim tim, kami sudah punya aturannya. Satgas 115 akan terus jalan dan bagian yang memperkuat," kata Edhy di Kantor BPK, Jakarta, Senin (6/1).

Edhy pun meminta publik untuk tidak terprovokasi, terutama terkait kabar adanya ribuan kapal yang kerap melintas di perairan Natuna. Menurutnya, kabar tersebut harus dicek terlebih dahulu, termasuk jenis kapal-kapal yang melintas. 

"Permasalahannya kapal itu jenis apa? Kita jangan terpancing, jangan terprovokasi, kita harus cool menyikapi ini," sambungnya.