Epidemiolog UI: Doni Monardo layak divaksin lebih dulu daripada Jokowi dan Raffi Ahmad

Juru Wabah UI pertanyakan prioritas vaksinasi Covid-19.

Mensos Risma bersama Kepala BNPB Doni Monardo dan perwakilan dari panglima TNI saat hendak bertolak dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, menuju lokasi bencana Mamuju Sulawesi Barat, Jumat (15/01)/Foto dok. BNPB

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) cum Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo terpapar Covid-19. Belakangan diketahui Doni belum disuntik vaksin Covid-19.

Doni belum dijadwalkan melakukan vaksinasi saat berangkat kunjungan kerja ke daerah-daerah terdampak bencana di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.

Menanggapi hal itu, ahli epidemiologi dan biostatistik Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, menyebut Doni Monardo layak mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 lebih dulu daripada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Prioritas pertama penerima vaksin Covid-19, tegas Pandu, harus tenaga kesehatan (nakes). Setelah itu baru pejabat publik yang aktif ‘mondar-mandir’, seperti Doni Monardo.

“(Raffi Ahmad ikut suntikan perdana) itu tanya ke Istana prioritasnya bagaimana. Istana tuh yang bikin launching. Orang-orang sekitar Presiden itu tidak mengerti gunanya suntikan perdana. Jadi ngapain di Istana, mengapa tidak di puskesmas atau rumah sakit (jika Presiden) ingin kasih contoh,” ucapnya saat dihubungi reporter Alinea.id, Sabtu (23/1).