Evakuasi segera berakhir, tanggap darurat bencana di Sulteng tetap berjalan

Masa tanggap darurat bencana di Sulawesi Tengah akan berlangsung hingga akhir Oktober nanti.

Tim SAR melakukan pencarian korban dengan menggunakan alat berat di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) di Petobo Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (10/10).

Masa evakuasi pascabencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) akan dihentikan pada Kamis (11/10) besok. Namun Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan masa tanggap darurat masih terus berjalan. 

"Saat ini masa tanggap darurat masih berlangsung, hanya evakuasi korban akan dihentikan pada Kamis 11 Oktober 2018," jelas Sutopo di Graha BNPB di Jakarta, Rabu (10/10).

Masa darurat, lanjut Sutopo, bisa berarti tanggap darurat seperti sekarang, ataupun masa transisi darurat menuju ke pemulihan. Sedangkan masa rehabilitasi dan rekonstruksi dijadwalkan akan dimulai awal November 2018, yang otomatis menjadikan masa darurat sampai akhir Oktober 2018.

"Layanan kebutuhan dasar bagi pengungsi, layanan kesehatan, distribusi logistik, sekolah darurat, pembangunan hunian sementara, itu masih dilanjutkan hingga akhir Oktober," lanjutnya.

Pemerintah Provinsi Sulteng, kata dia, telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Palu, Pemerintah Daerah Sigi, dan Donggala, untuk pembangunan hunian sementara. Menurut Sutopo, masyarakat terdampak bencana sudah setuju untuk direlokasi, khusunya masyarakat dari daerah Balaroa, Petobo, dan Jono Oge.