Fahri Hamzah: Saatnya pelihara persatuan dan kebersamaan

Presiden merupakan sosok yang lebih menonjol dalam memelihara persatuan bangsa Indonesia dan menjaga simbol negara.

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menegaskan bahwa revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah tepat. Alinea.id/Fadli Mubarok

Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah terlihat semringah seusai menerima penghargaan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu tertawa lepas saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Jokowi dan Fadli Zon di Istana Negara, yang diunggah dalam youtube Istana Negara.

Mantan politikus PKS itu menyatakan, Presiden dalam sistem di Indonesia adalah sebagai kepala negara adalah kepala pemerintahan. Menurut dia, Presiden merupakan sosok yang lebih menonjol dalam memelihara persatuan bangsa Indonesia dan menjaga simbol negara. Pada momentum HUT ke-75 RI ini, kata Fahri, Jokowi tampil sebagai kepala negara untuk menjaga persatuan dan kesatuan.

"Presiden sebagai kepala negara tentu lebih menonjol menjaga persatuan kita dan menjaga simbol negara kita. Sebagai negara demokrasi kita harus bisa memelihara persatuan dan kebersamaan, apalagi situasinya sekarang lagi Covid-19 dan sebagainya," kata Fahri, seusai menerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Nararya, sebagaimana disaksikan dalam youtube Istana Negara, Kamis (13/8)

Sebelumnya, Presiden Jokowi turut mengakui dirinya dengan Fahri Hamzah dan Fadli Zon sering berseberangan dalam sikap politik. Namun, bukan berarti mereka harus bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara.

"Ya inilah, yang namanya bernegara, jadi saya berkawan baik dengan Pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan Pak Fadli Zon. Inilah Indonesia," ujar Jokowi.