Ferdy Sambo: Brigadir J sampai di Jakarta dalam kondisi hidup

Komunikasi Ferdy Sambo dengan istri pengaruhi peristiwa penembakan.

Keterangan foto: Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam keterangan pers di Kantor Komnas HAM, Senin (8/8) (Dok. Humas Komnas HAM)

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengungkapkan ada komunikasi yang terjadi antara Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, hingga memengaruhi peristiwa pembunuhan Brigadir Yosua. Informasi tersebut diperoleh usai Komnas HAM meminta keterangan Irjen Ferdy Sambo di Mako Brimob, Depok, Jumat (12/8).

"Ternyata memang ada komunikasi ya antara Pak Sambo dengan Bu Sambo, sehingga memang mempengaruhi, sangat mempengaruhi peristiwa yang ada di TKP," kata Anam dalam konferensi pers, Jumat (12/8).

Anam mengatakan, selama proses permintaan keterangan, pihaknya menguji sejumlah temuan Komnas HAM terkait peristiwa tewasnya Brigadir Yosua. Salah satunya terkait kondisi Brigadir Yosua saat tiba di rumah dinas di Komplek Polri, Duren Tiga, pada 8 Juli 2022.

"Yang pertama soal konstrain waktu ini, salah satu yang paling penting adalah apakah ketika dia sampai TKP Duren Tiga rumah dinas nomor 46 itu, Yosua dalam kondisi hidup ataukah sudah meninggal. Dia (Irjen Ferdy Sambo) bilang masih hidup," ucap Anam.

Kemudian, lanjut Anam, pihaknya juga mendalami soal peristiwa yang terjadi di Magelang, termasuk percakapan antara Brigadir Yosua dengan kekasihnya. Anam mengatakan, keterangan soal peristiwa di Magelang yang terkonfirmasi itu akan direkomendasikan kepada penyidik timsus Polri.