Fortinet prediksi serangan siber 2021 lebih masif dan kuat

Penjahat siber bakal memanfaatkan beragam perangkat cerdas dengan koneksi 5G serta kemajuan komputasi saat beroperasi.

Ilustrasi. Freepik

Kemajuan dan berkembangnya dunia teknologi memberikan beragam manfaat positif bagi kehidupan sehari-hari. Namun, juga menyimpan beragam dampak negatif yang terus mengancam kehidupan manusia, khususnya dunia siber.

Perusahaan pengembang keamanan siber, Fortinet, memprediksi kasus serangan siber pada 2021 akan jauh lebih canggih, masif, dan kuat dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Dengan memanfaatkan beragam perangkat cerdas dengan koneksi 5G serta kemajuan komputasi, penjahat siber akan meluncurkan serangan-serangan dengan skala dan kecepatan yang lebih besar dan kuat dari sebelumnya. Apalagi, kondisi sekarang mengharuskan kita beralih dan menggunakan perangkat digital dalam bekerja ataupun menjalankan aktivitas lainnya.

Direktur Fortinet Indonesia, Edwin Lim, menuturkan, telah terjadi perubahan yang signifikan saat memasuki 2021. Ini ditandai dengan munculnya perangkat cerdas baru yang lebih dari sekadar end-users dan memiliki kemampuan terhubung ke jaringan dari jarak jauh.

Perangkat tersebut, ujar Edwin. Setelah menargetkan edge yang muncul dan menciptakan vektor serangan yang baru, kemudian menyebabkan perangkat yang disusupi secara otomatis terkoneksi secara keseluruhan untuk menargetkan korban pada kecepatan perangkat 5G.