Gaji selangit Megawati, sebuah bakti petugas partai yang menyakiti

Megawati menerima besaran gaji paling tinggi ketimbang pejabat lain di BPIP.

Presiden Joko Widodo menyampaikan paparan ketika menghadiri buka bareng dan ngobrol santai bersama Relawan Golkar Jokowi (GoJo) di Kantor DPD Golkar DKI Jakarta./ Antara Foto

Besaran gaji Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dinilai tak sesuai dengan fungsi yang diemban. Aliansi Lembaga Analisis Kebijakan dan Anggaran (Alaska) menilai, pemberian hak keuangan yang dirasa berlebihan itu membuat Pancasila direduksi menjadi hanya menjadi sebuah komoditas untuk kepentingan politik.

Koordinator Alaska Adri Zulpianto menyatakan, hal ini menunjukkan ketidakpahaman pemerintah terhadap sejarah Pancasila. Jika menghayati perjuangan founding fathers dalam merumuskan Pancasila, kata Adri, maka Pancasila tidak akan dijadikan komoditas kepentingan politik.

Di sisi lain, besaran gaji yang ditetapkan Presiden Jokowi pada Dewan Pengarah BPIP melalui Perpres nomor 42 Tahun 2018 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Lainnya bagi Pimpinan, Pejabat, dan Pegawai BPIP, dianggap sebagai sebuah bakti Jokowi, terutama pada Megawati Soekarnoputri, yang merupakan pimpinannya di PDIP, partai yang saat ini menaungi Jokowi. Mengingat Megawati lah yang menerima gaji paling besar di Dewan Pengarah BPIP, yaitu Rp 112.548.000.

"Pemberian gaji yang lebih besar kepada Megawati seakan-akan (membuktikan) adanya indikasi bahwa Jokowi merupakan petugas partai, maka Megawati diberikan insentif yang lebih besar dibandingkan yang lainnya," kata Adri kepada Alinea, Selasa (29/5).

Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago mengamini pemberian gaji tinggi pada Megawati sebagai cara penghormatan Jokowi pada sang ketua partai.