Gerindra: Tegas tidak harus perang

Ketegasan tidak harus disimbolkan dengan pendekatan militeristik.

Menteri Pertahanan Prabowo menghadiri pameran Industri Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan di Kantor Kementerian Pertahanan, Selasa (3/12)/Ant

Pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengenai kalaim Cina atas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna Utara menuai kritik. Menhan, Prabowo dianggap lembek dalam menyikapi isu tersebut.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono menegaskan ketua umumnya itu tidaklah keliru. Dikatakan Ferry, maksud dari pernyataan Prabowo adalah mengedepankan pendekatan diplomasi.

"Jadi yang dilakukan oleh pemerintah menggunakan jalur diplomasi. Tidak ujug-ujug perang. Kan tidak mungkin," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (6/1).

Ferry menerangkan, upaya diplomasi merupakan langkah dalam permasalahan antarnegara. Oleh karena itu, ia membantah bahwa pernyataan Prabowo tidaklah tegas.

Bagi Ferry, ketegasan tidak harus disimbolkan dengan pendekatan militeristik atau perperangan. Maka dari itu, upaya diplomasi perlu didorong.