Gugur massal CPNS, Wapres JK ingin ada perbaikan pendidikan

Tingginya jumlah CPNS yang gugur mengindikasikan rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi oleh Presiden Asian Development Bank Takehiko Nakao (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai memberikan sambutan dalam Forum Infrastruktur Global 2018 yang menjadi rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10)./Antara Foto

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menginginkan adanya perbaikan sistem pendidikan yang saat ini tengah berjalan. Menurutnya, kecilnya jumlah kelulusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 mengindikasikan rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia, yang mengindikasikan adanya persoalan dalam sistem pendidikan yang berjalan.

Selain itu, JK juga menginginkan ada penyetaraan pendidikan di Pulau Jawa dan luar Jawa. Hal ini penting agar seluruh anak bangsa memiliki kualitas dan daya saing yang seimbang.

Menurut JK, pemerintah akan terus meningkatkan sistem pendidikan Indonesia, dengan mengikuti perkembangan teknologi yang ada.

"Upaya kita untuk mengikuti bukan hanya membeli teknologinya, tapi bagaimana mendidik orang dengan betul-betul dapat mengikuti semua ini pada masa datang," katanya di Jakarta, Kamis (15/11).

Pernyataan JK ini merespons besarnya jumlah CPNS yang gugur, saat mengikuti tes karakteristik pribadi (TKP) pada seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS 2018.