Gugus Tugas Covid-19 masih butuh relawan psikologi dan komunikasi

Sudah ada 30.098 orang yang bergabung menjadi relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 membawa paket bantuan di Gelanggang Olahraga Pasar Senen, Jakarta, Selasa (19/5/2020). Foto Antara/Rivan Awal Lingga

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 masih membutuhkan relawan nonmedis di bidang psikologi dan komunikasi. Hal ini lantaran pandemi Covid-19 berimbas pula pada kesehatan mental.

“Yang masih kurang dari segi psikolog, karena kita psikososial ini adalah hal penting yang kita ke depankan, masyarakat sudah cukup banyak yang stres ada tekanan. Begitu juga untuk tenaga tenaga penyuluh, jadi yang mempunyai kemampuan komunikasi misalnya,” ujar Koordinator Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Andre Rahadian dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (20/5).

Relawan bidang psikologi dan komunikasi tersebut akan tergabung dalam relawan nonmedis. Warga yang berminat untuk bergabung, dapat melakukan pendaftaran melalui website resmi relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Syarat yang diperlukan hanya bersifat administratif terkait latar belakang pendidikan dan kompetensi pribadi.

Selain relawan nonmedis, Gugus Tugas juga merekrut relawan medis untuk menjadi dokter, bidan, maupun perawat. Untuk bergabung dalam tim relawan, mereka harus harus mengantongi surat izin dari keluarga dan surat registrasi, serta lolos medical check up.

Andre menjelaskan, perekrutan relawan selama ini dilakukan dengan menggandeng berbagai ormas dan organisasi kepemudaan. Menurutnya, kebutuhan terhadap relawan nonmedis cukup besar, mengingat akan disebar menempati banyak sektor, mulai logistik hingga administrasi umum.