Guru Besar Fakes UI: Mudik akan timbulkan lonjakan kasus baru

Pelarangan mudik dari sisi kesehatan saat pandemi Covid-19 dinilai sebagai langkah yang tepat.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Mudik menjadi rutinitas mayoritas masyarakat tiap tahun khususnya di bulan puasa menjelang lebaran untuk kembali menemui sanak saudara di daerah asalnya masing-masing.

Tetapi, berbeda dengan tahun ini dengan kondisi yang masih belum stabil. Pelarangan mudik dari sisi kesehatan saat pandemi Covid-19 dinilai sebagai langkah yang tepat. Pasalnya, memaksakan mudik dalam kondisi seperti ini akan menimbulkan lonjakan kasus baru Covid-19.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Hasbullah Thabrany menjelaskan, penularan Covid-19 lantaran jarak manusia dengan yang lainnya saling berdekatan sehingga mudahnya pemaparan karena tidak ada perantara. Sehingga solusi terbaik adalah membuat jarak atau kontak antarmanusia sedikit mungkin. Nah, mudik berpotensi menciptakan kerumunan, baik saat perjalanan maupun di kampung halaman.

Apalagi, jika berkumpul itu sifat manusia kerap lupa menjaga jarak atau menerapkan protokol kesehatan. "Ini kalau tidak dikendalikan akan menimbulkan kasus baru," ujar Thabrany dalam keterangan tertulisnya.

Silaturahmi bisa dilakukan dengan telepon atau video call kapan saja. Soal anggapan mudik bisa menggerakkan ekonomi daerah yang saat pandemi saat ini, Thabrany mengatakan, banyak hal lain yang bisa dilakukan selain mudik.