Gus Fawaid nilai tak manusiawi tolak WNI eks ISIS

Harus ada proses-proses supaya pola pikir mereka tidak seperti ISIS.

Peserta aksi damai menolak kembalinya kombatan ISIS ke Indonesia di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Jumat (7/2)/Foto Antara/ Andreas Fitri Atmoko.

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Chotib IV Jember, Jawa Timur, Mohamad Fawaid menilai penolakan ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) eks anggota Islamic State in Irak and Syria (ISIS) ke tanah air tidak manusiawi. Mengingat mereka juga rakyat Indonesia yang ingin mendapatkan hak yang sama.

Putra pengasuh Ponpes Al Qodiri Jember, KH Muzaki Syah itu menyebut WNI eks ISIS bisa saja terjerumus untuk kedua kalinya, jika pemerintah menolak pemulangannya.

Hanya saja, jelas dia, eks ISIS yang kembali ke tanah air harus melalui proses agar pola pikirnya berubah dan kembali seperti sebelum bergabung ke kelompok radikal.

"Kalau ditolak menurut saya tidak manusiawi, daripada mereka terombang ambing tidak jelas, bahkan terjerumus kedua kali. Mereka yang ingin pulang harus ada proses-proses supaya pola pikir mereka tidak seperti ISIS," pinta pria sapaan akrab Gus Fawaid itu, dikonfirmasi, Jumat (7/2/2020).

Pria yang akrab dipanggil Gus Fawaid itu menyakini bahwa WNI yang bergabung kelompok radikal karena salah pilihan. Mereka keliru dalam memahami aqidah agama yang benar.