Hadapi kasus hepatitis akut, Kemenkes perkuat fasilitas kesehatan

Penguatan faskes dengan adanya rumah sakit rujukan untuk penanganan kasus hepatitis akut yang berat.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Siti Nadia Tarmizi. Foto dokumentasi BNPB

Kementerian Kesehatan bergerak cepat mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah penyebaran kasus hepatitis akut. Salah satunya dengan memperkuat fasilitas kesehatan.

"Penguatan faskes dengan adanya rumah sakit rujukan untuk penanganan kasus hepatitis akut yang berat seperti Rumah Sakit Sulianti Saroso. Termasuk pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis pasti terkait penyebab hepatitis akut berat ini," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi seperti dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan, Jumat (6/4).

Kementerian Kesehatan telah menunjuk Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai laboratorium rujukan untuk pemeriksaan spesimen hepatitis akut. Selain itu, Kementerian juga telah mengirimkan surat kewaspadaan kepada Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota yakni Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya.

Hal ini sebagai upaya peningkatan kewaspadaan, pencegahan, dan pengendalian infeksi hepatitis akut pada anak. Harapannya setiap kasus yang memiliki gejala serupa dengan hepatitis akut misterius segera dilaporkan.

Sedangkan Lead Scientist kasus hepatitis akut Hanifa Oswari mengatakan, masyarakat harus waspada, namun jangan panik.