Hasil survei: 86,3% responden ingin pemerintah menunda kegiatan mudik

Alasan responden akan mudik karena silaturahmi dengan keluarga (40,8%)

Petugas kepolisian menghentikan kendaraan saat penyekatan di pintu keluar tol Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (25/4).Foto Antara/Oky Lukmansyah/hp.

Survei Jurnalisme Presisi oleh Puslitbangdiklat Radio Republik Indonesia (RRI) dan Indo Barometer (IB) merekam, sebesar 86,3% responden memiliki tidak akan mudik Lebaran Idul Fitri Mei 2020.

“Berkaitan dengan kegiatan mudik (kembali ke kampung halaman) pada lebaran (Idulfitri) Mei 2020, mayoritas besar publik menyatakan tidak akan mudik (86,3%). Tetapi masih ada 11,8% yang menyatakan akan mudik. Yang menjawab tidak tahu/tidak jawab sebesar 2%,” ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/4).

Qodari merinci, alasan responden akan mudik karena silaturahmi dengan keluarga (40,8%), jika kondisi lebih baik akan mudik (19,7%), rindu kampung halaman (17,1%), di kota menganggur (11,8%), jarak mudik tidak terlalu jauh/dekat (6,6%), serta tradisi berkumpul keluarga (3,9%).

Sementara, alasan responden memilih tidak mudik karena takut tertular atau menularkan coronavirus (38,5%), mencegah penyebaran virus corona (21,2%), ikut anjuran pemerintah (14,6%), sulit karena pembatasan wilayah (12,2%), asli daerah setempat (8,2%), tidak punya kampung halaman (4%), serta tidak mempunyai biaya untuk mudik (1,3%).

Mayoritas responden (64%) setuju dengan kebijakan pemerintah menunda masyarakat untuk mudik pada lebaran yang akan datang. Terbanyak kedua adalah responden yang setuju pemerintah melarang masyarakat untuk mudik lebaran (23,5%). Sementara responden yang setuju pemerintah membolehkan masyarakat untuk mudik sebesar 12,3%. Sisanya menjawab tidak tahu/tidak jawab sebesar 0,3%.