Hasil tes PCR Jabar masih sering terlambat terbit

Laboratorium di Jabar mampu memeriksa hingga 6.000 spesimen per pekan.

Ilustrasi. Freepik

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) bakal menambah jumlah sumber daya manusia (SDM) laboratorium. Pangkalnya, hasil tes coronavirus baru (Covid-19) secara polymerase chain reaction (PCR) masih sering terlambat terbit karena keterbatasan tenaga.

"Kita akan mengupayakan penambahan SDM itu. Sementara kalau untuk alat atau mesin PCR sendiri mencukupi, ada 27 unit mesin PCR di Jabar," ujar Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Daud Ahmad, di Kota Bandung, Kamis (6/8).

Dirinya menerangkan, lab di Jabar mampu memeriksa 5.000-6.000 spesimen Covid-19 per pekan. Adapun pemprov menargetkan 50.000 pengetesan setiap minggunya.

"Mudah-mudhan terkejar dengan beberapa laboratorium yang ada ditambah dengan rencana kerja sama dengan laboratorium swasta yang sudah menyatakan kesiapannya," ucapnya, menukil situs web Pemprov Jabar.

Berdasarkan data Pemprov, terkonfirmasi 6.912 kasus positif Covid-19 di Jabar hingga 6 Agustus, pukul 13.00. Sebanyak 4.220 pasien sembuh, 216 meninggal, dan sisanya masih menjalani perawatan.