Heboh ular di pemukiman, Menkes tingkatkan distribusi serum antibisa

Distribusi serum antibisa ular ditingkatkan di wilayah dengan tingkat kemunculan ular yang tinggi.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/12/2019). Foto Antara/Hafidz Mubarak.

Pemerintah akan meningkatkan ketersediaan serum antibisa ular untuk menyikapi fenomena kemunculan ular di sejumlah pemukiman warga. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, pihaknya akan memetakan daerah-daerah yang menjadi lokasi kemunculan banyak ular agar penyediaan serum lebih efektif.

Dia mengatakan, tidak seluruh rumah sakit menyediakan serum antibisa ular. Hal ini disebabkan tidak semua daerah memiliki ancaman serangan ular. 

"Vaksin ular kan individual, tergantung daerahnya. Daerah mana yang paling potensi, kami dorong," kata Terawan di Kemenko Polhukam, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (20/12).

Menurutnya, pemetaan dilakukan agar pengadaan serum antibisa menjadi lebih efektif. Jika pengadaan serum dilakukan di setiap daerah, kata Terawan, akan terjadi pemborosan pada anggaran kesehatan.

"Kan ada juga daerah yang lebih potensial diserang wabah tawon, ada daerah yang kena kalajengking, itu berbeda-beda. Karena itu, kami petakan daerah yang lebih banyak terkena ular dulu. Harus tepat sasaran," ujarnya.