Sejak Januari hingga pertengahan Juni, ada 7.591 berita terkait RUU Kesehatan

RUU Kesehatan ini sendiri mengundang berbagai polemik karena belum dikatakan memiliki solusi bagi permasalahan yang dewasa ini terjadi.

Ilustrasi penolakan RUU Kesehatan. Foto: Antara

Indonesia Indicator (I2), mengungkapkan hasil penelitian terhadap Rancangan Undang-undang (RUU) Kesehatan yang kerap diwacanakan dalam beberapa aksi unjuk rasa. RUU Kesehatan ini sendiri mengundang berbagai polemik karena belum dapat dikatakan memiliki solusi bagi permasalahan yang dewasa ini terjadi.

Media Analyst Indonesia Indicator Academy Nurul Farichah mengatakan, pihaknya mengambil data pada Januari-Juni 2023 tentang polemik RUU Kesehatan di media online dan media sosial.

Di media online, pada periode pengambilan data, ada 7.591 berita dari 1.279 media online Indonesia. Berita-berita itu mengandung kata-kata tentang RUU Kesehatan.

Di mana, puncak tertinggi ekspose RUU Kesehatan terjadi pada periode Mei 2023. Masifnya pemberitaan tentang penolakan demo RUU Kesehatan dari Partai Buruh, YLKI dan sejumlah organisasi kesehatan di berbagai daerai. Sejumlah organisasi di antaranya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional indonesia (PRNI) dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).

"Maret 1154 pemberitaan. April 1565 pemberitaan. Mei 3120 pemberitaan. Juni baru 840 pemberitaan," kata dia.