Hingga pukul 5 sore, 649 orang di Jakarta mengungsi

Sebanyak sembilan kelurahan yang terdiri dari 31 RW dan 96 RT, serta 182 KK.

Untuk mengatasi genangan di wilayah Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengerahkan tujuh unit pompa mobile jenis quick respon, Jumat (19/2/2021). Foto: Beritajakarta.id/Nurito

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta per Jumat (19/2) pukul 17.00 WIB menyebutkan, masih ada genangan (banjir) akibat intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa titik di wilayah Jakarta Barat dan Timur.

Untuk wilayah Jakarta Barat terdapat tiga kelurahan yang terdiri dari tiga RW dan tiga RT, tetapi tidak ada pengungsi. Sementara itu, di Jakarta Timur banjir disebabkan luapan saluran penghubung (PHB) Sulaiman dan Kali Sunter. Sebanyak sembilan kelurahan yang terdiri dari 31 RW dan 96 RT, serta 182 KK atau 694 orang masih mengungsi.

“Seluruh genangan sedang ditangani oleh jajaran Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta dan PPSU (petugas penanganan sarana dan prasarana umum) Kelurahan. Untuk di Jakarta Timur, khususnya di RW 02 dan RW 03, kelurahan Cipinang Melayu, saat ini kami sedang melakukan pemompaan di PHB Sulaiman dan Kalimalang. Harapannya, dapat surut dalam beberapa jam ke depan,” ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Sabdo Kurnianto, dalam keterangan tertulis, Jumat (19/2).

Jajaran BPBD Provinsi DKI Jakarta telah mendistribusikan logistik bagi warga terdampak banjir, serta mendirikan tenda pengungsian dan posko. Kemudian, memastikan warga terdampak banjir mendapatkan bantuan pangan dan kebutuhan harian lainnya.

Potensi curah hujan dengan intensitas tinggi perlu diwaspadai di DKI Jakarta, terkhusus pada 19-20 Februari 2021.