Imbas hoaks demo besar-besaran di Papua, sekolah dan kantor libur

Polisi kejar penyebar hoaks soal demo besar-besaran pada Senin (26/8) di Papua.

Sejumlah massa di Timika menggelar aksi unjuk rasa memprotes insiden rasisme di Surabaya. Antara Foto

Kepala Kepolisian Resor Mimika, AKBP Agung Marlianto, mengatakan informasi bohong atau hoaks yang disebarkan melalui jejaring media sosial terkait akan adanya demonstrasi besar-besaran oleh warga Papua di Timika pada Senin (26/8) pagi membuat aktivitas masyarakat terganggu. 

Diketahui, karena isu hoaks yang beredar itulah sejumlah sekolah di Kota Timika, Papua terpaksa meliburkan siswa-siswinya. Bahkan beberapa kantor instansi milik pemerintah juga menutup aktivitasnya. Pihak Polres Mimika pun sampai kini masih menyelidiki oknum-oknum penyebar hoaks tersebut. 

“Kepada masyarakat luas baik instansi pemerintah, swasta, sekolah, perbankan dan tempat-tempat usaha lainnya  agar tidak termakan isu tersebut. TNI dan Polri di Mimika menjamin rasa aman seluruh masyarakat,” kata Agung Marlianto di Mimika, Papua pada Senin (26/8).

Sementara itu, Komandan Kodim 1710 Mimika, Papua, Letkol Inf Pio L Nainggolan, mengimbau kepada warga setempat agar bijaksana menggunakan media sosial dengan tidak menyebarkan informasi bohong alias hoaks yang bisa memicu konflik sosial.

Insiden rasisme yang terjadi di Surabaya, Malang dan Semarang tersebut, kata Nainggolan, merupakan satu rangkaian yang menimbulkan reaksi unjuk rasa di sejumlah tempat di Papua, mulai dari Manokwari, Jayapura, Sorong, Fakfak, Timika dan tempat lainnya.