Hoaks serang bisnis anak Jokowi

Pemerintah dalam hal ini Kominfo dan aparat hukum hendaknya tidak hanya berwacana untuk menyetop dan menindak penyebar hoaks.

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep (kanan) melayani permintaan berfoto bersama usai memberikan motivasi di hadapan para .pelajar SMAN 1 Kota Jambi di Jambi, Jumat (4/8/2018). Foto Antara/Wahdi Septiawan.

Dalam beberapa minggu terakhir ini, publik dihebohkan dengan beredarnya postingan berita yang memuat informasi terkait pemberian dana sebesar Rp200 miliar oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KeMenKop dan UKM) kepada PT Harapan Bangsa Kita (HEBAT). Sejak berkolaborasi dengan akselerator GK-Plug n Play, lebih dikenal dengan nama GK|Hebat dan dimiliki Kaesang Pangarep, anak Presiden Joko Widodo.

Menanggapi isu tersebut, baik Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki maupun Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui website resminya, telah menyatakan bahwa berita tersebut adalah tidak benar (hoaks) dan bersifat fitnah. 

"Tidak ada anak presiden yang mencari proyek di pemerintah dan tidak ada pembiayaan ataupun kerja sama dengan HEBAT,” tandas Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/04).

Lebih lanjut Teten, mengatakan dana Rp200 miliar untuk pelatihan koperasi dan UMKM itu, masuk dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) yang disalurkan ke provinsi dan kabupaten dari Kementerian Keuangan langsung dan bukan melalui Kemenkop dan UKM.  

Meskipun demikian, diakuinya, manajemen GK|Hebat sempat melakukan audiensi ke Kementerian Koperasi dan UKM untuk berbagi ide dan pengalaman, dalam penyelenggaraan pengembangan UMKM yang diinisiasi secara mandiri oleh GK|Hebat, tanpa ikatan kerja formal apapun dengan Kemenkop UKM.