Hutan tropis Indonesia terus menipis

Laju deforestasi per tahun bisa mencapai tujuh kali luas Provinsi DKI Jakarta.

Ilustrasi deforestasi. Alinea.id/MT Fadillah

Luas hutan tropis primer di berbagai belahan dunia terus berkurang. Riset berbasis analisis data satelit yang dirilis  Forest Global Watch-World Resources Institute (FGW-WRI), pekan lalu, menunjukkan setidaknya 3,7 juta hektar hutan primer hilang di kawasan tropis sepanjang 2023.

Mikaela Weisse, Direktur Global Forest Watch-WRI mengatakan angka kerusakan hutan primer terutama disumbang oleh "pemain-pemain" baru, semisal Bolivia, Laos, Nikaragua, dan Kongo. Sepanjang 2022, Brazil dan Kolombia justru mampu mengurangi laju kerusakan hutan primer. 

Di Brazil, penurunan kehilangan hutan primer sebesar 36 persen, sedangkan Kolombia mengalami penurunan hingga 49 persen. Dengan luas hutan 497 hektare, Brazil jadi negara dengan kawasan hutan terbesar nomor dua di dunia.

"Hutan primer tropis itu mewakili beberapa ekosistem paling penting untuk dilindungi guna menghindari emisi karbon dan hilangnya keanekaragaman hayati,” kata Weisse. 

Yang dimaksud hutan primer dalam riset GFW-WRI ialah kawasan tutupan hutan alami dan tua yang belum ditebangi dan ditanam kembali. Hutan hasil reforestasi tidak termasuk dalam data yang dianalisis para peneliti.