ICMI: Perlu bentuk tim khusus untuk selidiki penembakan 6 laskar FPI

ICMI mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.

Logo ICMI. Foto icmi.or.id

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mengeluarkan pernyataan sikap terkait peristiwa penembakan yang menewaskan enam santri anggota laskar Front Pembela Isalam (FPI) di Jalan Tol Cikampek KM 50.

Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun. ICMI prihatin dan sangat menyesalkan kejadian yang memilukan ini, dan menyampaikan bela sungkawa yang mendalah atas peristiwa penembakan yang menewaskan enam santri anggota laskar FPI,” kata Wakil Ketua Umum ICMI Priyo Budi Santoso dan Sekretaris Jenderal Mohammad Jafar Hafsah, dalam pernyataan sikap ICMI, Rabu (9/12).

ICMI mendesak segara membentuk tim independen pencari fakta yang melibatkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), lembaga-lembaga independen dan tokoh-tokoh kredibel penggiat kemanusiaan untuk menyelidiki dan mengusut secara tuntas, terbuka, transparan kasus ini.

ICMI menyampaikan pandangannya, dalam membangun demokrasi, mengelola perbedaan pendapat, termasuk dalam penegakan hukum harus tetap mengedepankan kaidah-kaidah kemanusiaan, persaudaraan dan pertimbangan keutuhan bangsa dalam bingkai pancasila. Tindakan kekerasan, apalagi berujung pada penghilangan nyawa, amat disesalkan dan akan menimbulkan luka bangsa yang berkepanjangan.

Dalam pernyataan sikap itu juga, ICMI mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, dan fokus pada persoalan berat yang sedang mendera bangsa di tengah ancaman pandemi.