ICW: Tanggapan pimpinan KPK Nurul Ghufron atas kritik mahasiwa keliru

Seharusnya pimpinan KPK menjawab kritik dengan melakukan perbaikan.

Logo KPK. Foto Antara

Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai tanggapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron atas kritik mahasiwa keliru. Menurut peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, kritik mahasiwa untuk KPK menyasar kepada kebijakan pimpinan.

Oleh karena itu, kata Kurnia, seharusnya pimpinan KPK menjawab kritik dengan melakukan perbaikan. Dia menyontohkan, misalnya menganulir keputusan pemecatan pegawai lembaga antirasuah yang dinyatakan tidak lolos tes wawasan kebangsaan atau TWK.

"Atas dasar itu, menjadi aneh jika kritik mahasiswa dibalas dengan permintaan mereka menulis di jurnal KPK," ujar Kurnia saat dihubungi, Kamis (1/7).

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim terbuka terhadap kritik dan saran dari para mahasiswa, termasuk elemen masyarakat lain. Menurutnya, kritik merupakan bentuk perhatian dan komitmen dukungan publik terhadap pemberantasan korupsi yang diamanatkan kepada KPK.

Namun, Ghufron berharap mahasiswa tak hanya mengkritik, tapi bisa memberikan ide, saran, dan gagasan pemberantasan korupsi secara komprehensif dan ilmiah. Sehingga, bisa mengaktualisasikan ilmu dan pengetahuannya agar sumbangsih yang diberikan lebih nyata bagi perbaikan bangsa.