IDAI: Sekolah tatap muka saat pandemi berisiko tinggi

IDAI juga memandang pembelajaran melalui sistem jarak jauh (PJJ) lebih aman.

Ilustrasi. Pixabay

Pembukaan sekolah untuk kegiatan belajar mengajar tatap muka mengandung risiko tinggi terjadinya lonjakan kasus Covid- 19. 

Ketua Umum pengurus pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman B Pulungan mengatakan, peningkatan jumlah kasus yang signifikan pascapembukaan sekolah, telah dilaporkan di banyak negara seperti Korea Selatan, Prancis, Amerika, Israel, termasuk di Indonesia.

“Menimbang dan memerhatikan panduan dari World Health Organization  (WHO), publikasi ilmiah, publikasi di media massa, dan data Covid-19 di Indonesia, maka IDAI memandang pembelajaran melalui sistem jarak jauh (PJJ) lebih aman,” tambahnya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12).

Mengenai rencana dimulainya transisi pembelajaran tatap muka  pada Januari 2021, IDAI berharap seluruh pemangku kepentingan, baik orang tua, masyarakat, maupun pemerintah memenuhi hak anak sesuai dengan Konvensi Hak Anak Tahun 1990, yaitu hak untuk hidup, hak untuk bertumbuh dan berkembang dengan baik, serta hak untuk mendapatkan perlindungan.

“Pemenuhan kebutuhan kesehatan dasar anak seperti nutrisi lengkap seimbang, imunisasi lengkap sesuai usia, kasih sayang stimulasi perkembangan, keseimbangan aktivitas fisik dan tidur, serta perlindungan dari berbagai risiko gangguan keselamatan dan tumbuh kembang dimulai dari lingkungan rumah dan keluarga,” imbuhnya.