IDI: 282 dokter wafat akibat Covid-19

Data itu dikumpulkan dari 20 IDI wilayah dan 71 IDI cabang.

Logo Ikatan Dokter Indonesia/Twitter @PBIDI.

Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengumumkan, 282 dokter wafat akibat Covid-19 hingga Selasa (10/11). Data itu dikumpulkan dari 20 IDI wilayah dan 71 IDI cabang. Para dokter yang meninggal mencakup 84 dokter umum (empat di antaranya guru besar), 73 dokter spesialis (enam guru besar), dan dua dokter residen.

Jumlah itu meningkat signifikan dari pengumuman IDI hingga 3 November. Saat itu, PB IDI mengumumkan 161 dokter wafat akibat Covid-19. Data itu dikumpulkan dari 18 IDI wilayah dan 61 IDI cabang. 

PB IDI menjelaskan, provinsi dengan dokter meninggal terbanyak hingga 10 September ada di Jawa Timur (Jatim), yakni 36 dokter. Disusul DKI Jakarta 26 dokter, Sumatera Utara 24 dokter, Jawa Barat 12 dokter, Jawa Tengah 11 dokter, Sulawesi Selatan tujuh dokter, Banten enam dokter, Bali lima dokter, Kalimantan Timur lima dokter, Aceh lima dokter, Riau lima dokter, dan Kalimantan Selatan empat dokter.

Kemudian, Sumatera Selatan tiga dokter, Kepulauan Riau tiga dokter, DI Yogyakarta dua dokter, Nusa Tenggara Barat dua dokter, Sulawesi Utara dua dokter, Papua Barat satu dokter, Sumatera Barat satu dokter, Bengkulu satu dokter, dan masih ada satu dokter menunggu verifikasi.

Ketua Tim Mitigasi IDI Adib Khumaidi mengatakan, dalam situasi pandemi Covid-19, para petugas medis adalah pahlawan dalam arti sebenarnya. Meski ketakutan, mereka masih berani dan kuat dalam melawan Covid-19. Bahkan, sering membahayakan kesehatan mereka dan keluarganya.