IDI bantah ancam mogok tangani pasien Covid-19

"Tidak ada ancaman mogok oleh petugas/tenaga kesehatan".

Dokter RSUD Kota Bogor melakukan pemeriksaan terhadap pasien suspect virus COVID-19 saat simulasi di ruang isolasi RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/3/2020). Pemerintah Kota Bogor menginstruksikan seluruh pengelola rumah sakit di Kota Bogor untuk melakukan simulasi penanganan pasien COVID-19 sesuai standar operasional penanganan hingga sarana dan prasarana pendukung sebagai langkah pencegahan dan pengendalian. Foto Antara/Arif Firmansyah/ama.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membantah mengancam akan mogok melakukan perawatan pasien coronavirus (Covid-19) bila alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis tak terpenuhi. Klarifikasi itu disampaikan Pengurus Besar IDI ke Dewan Pers hari ini.

"Tidak ada ancaman mogok oleh petugas/tenaga kesehatan," bunyi surat klarifikasi IDI, Sabtu (28/3), yang ditandatangani oleh Ketua Umum IDI Daeng M Faqih.

Petugas kesehatan, tulis surat itu, tetap bersama rakyat di lini depan untuk menolong dan merawat warga yang sakit karena virus Covid-19.

Berikutnya, IDI mengimbau kepada semua pihak untuk lebih bekerja keras dalam menangani Covid-19, termasuk membantu penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai bagi petugas kesehatan.

Terakhir, IDI mengimbau petugas kesehatan untuk lebih berhati-hati dan memastikan mematuhi SOP pemakaian APD dalam merawat pasien Covid-19.

Saat diklarifikasi ihwal surat ke Dewan Pers itu, Daeng mengamininya. "Benar (ada surat itu)."