Imbas Covid-19, kebutuhan darah di Jakarta meningkat

Wagub DKI mengajak masyarakat donor darah melalui PMI.

Petugas Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Banyumas, melayani proses donor darah keliling sesuai protokol kesehatan penanganan COVID-19, di Kantor RRI Purwokerto, Banyumas, Jateng, Jumat (3/4/2020). Foto Antara/Idhad Zakaria

Kebutuhan stok darah di Jakarta pada masa pandemi Covid-19 meningkat tajam. Karena itu, Wakil Gubernur (Wagub) DKI, Ahmad Riza Patria mengajak, masyarakat mendonorkan darahnya melalui Palang Merah Indonesia (PMI). 
  
Dia mengaku, Pemprov DKI terus memantau kebutuhan stok darah di ibu kota terutama di tengah pandemi Covid-19. Misalnya, mendukung berbagai aksi kemanusiaan donor darah dan memberikan apreasiasi kepada para pendonor.

"Selama Covid-19 kebutuhan darah meningkat, saya minta warga donor darah pada PMI," kata Ariza, panggilan akrabnya, di Jakarta, Senin (10/8). 

Politikus Partai Gerindra DKI itu mencontohkan, untuk Jakarta Selatan stok darah yang dibutuhkan sebanyak 1.400-1.500 kantong darah per bulan.

Namun, pada masa pandemi, PMI hanya bisa mengumpulkan 100-200 kantong darah. "Jadi, kebutuhan kita ini di atas 1.000 kantong darah. Namun, sejauh ini yang terkumpul oleh PMI hanya sekitar 100 hingga 200 kantong akibat dampak Covid-19" ungakapnya.

Dia memastikan, dalam pelaksanaan donor darah PMI bakal menerapkan protokol Covid-19, sehingga warga tidak perlu khawatir saat mendonorkan darahnya.