Implementasi mitigasi bencana tak seindah idealnya

Tingginya intensitas hujan dipicu adanya pertemuan angin monsoon Asia dan Australia.

Bencana longsor di Indonesia. (foto: Antara)

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bogor sejak Minggu malam, membuat ketinggian air di Bendung Katulampa meningkat menjadi siaga I. Hingga pukul 09.30 WIB, hari ini, tinggi muka air di Katulampa sudah lebih dari 2 meter. Peneliti Badan Metereologi, Klimatogi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kondisi tersebut bakal memicu banjir kiriman ke Ibu Kota dalam beberapa jam ke depan.

“Ini menjadi warning dalam 6-10 jam derasnya debit air sungai bisa masuk ke Jakarta,” ujar peneliti cuaca dan iklim BMKG, Siswanto saat berbincang dengan Alinea, Senin (5/2).

Tingginya intensitas hujan juga menyebabkan bencana tanah longsor di kawasan puncak, Bogor. Berdasarkan data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 4 titik longsor yaitu di sekitar Masjid At Taawun, Widuri, Grand Hill, dan Riung Gunung. Longsor menutup jalan dan terdapat beberapa tiang listrik roboh serta pohon tumbang.

Bahkan, untuk sementara jalur jalan dari Jakarta menuju Puncak, Bogor ditutup total karena jalan tertimbun longsor. Mulai pukul 09.15 WIB, jalur Puncak ditutup mulai Polingga dan jalur dari Jakarta menuju Puncak dialihkan lewat Sukabumi. Sedangkan dari Cianjur menuju Jakarta dialihkan lewat Jonggol.

Siswanto memaparkan, tingginya intensitas hujan dipicu adanya pertemuan angin monsoon Asia dan Australia. BMKG memprediksi hujan deras masih akan mengguyur wilayah terdampak angin monsoon hingga tiga hari ke depan.