Indonesia punya pendeteksi coronavirus

2019-nCoV bisa dideteksi menggunakan polymerase chain reaction dan sequencing.

Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa coronavirus untuk penelitian di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, Kamis (6/2/2020). Foto Antara/Umarul Faruq

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, mengklaim, Indonesia memiliki pendeteksi coronavirus. Itu disampaikannya setelah rapat koordinasi (rakor) antarkementerian dan lembaga terkait.

"Indonesia sudah punya alat untuk mendeteksi atas virus corona," kata Moeldoko di kantornya, Jakarta, Kamis (6/2).

Wabah coronavirus tengah merebak. Kali pertama ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada Desember 2019. Telah menyebar ke beberapa negara.

Sejumlah negara pun berupaya mengantisipasinya. Termasuk Indonesia. Apalagi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan "Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)".

Wajib karantina selama 14 hari bagi warga negara Indonesia (WNI) maupun asing (WNA) yang telah melakukan perjalanan dari China. Salah satu kebijakan pemerintah via Kementerian Kesehatan (Kemenkes).