Indonesia tak hanya menghadapi pandemi, namun juga infodemi

Penyebaran infodemi akan berefek pada biasnya informasi, sehingga dikhawatirkan akan menutupi informasi valid.

Ilustrasi hoaks coronavirus. Alinea.id/Oky Diaz.

Maraknya penyebaran berita bohong (hoaks) tentang vaksin Covid-19 yang beredar luas di ruang digital, menyebabkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) geram. Pasalnya, 2021 baru berjalan kurang dari satu bulan, namun kasus hoaks tentang vaksin Covid-19 sudah bertebaran.

Juru Bicara Kemkominfo Dedy Permadi mengatakan, dengan kondisi seperti ini Indonesia bukan hanya sedang menghadapi pandemi saja, namun juga infodemi. Khususnya terkait vaksin Covid-19. Infodemi merupakan situasi dimana terdapat informasi berlebihan terhadap suatu masalah yang keberadaanya hanya akan memperburuk keadaan.

“Satu berita bohong saja bisa memberikan efek yang luas dan berjangka panjang, terlebih di era digital, satu berita bisa dengan mudah menjangkau puluhan ribu orang dalam hitungan detik,” kata Dedy dalam keterangan tertulis (28/1).

Lanjutnya, penyebaran infodemi akan berefek pada biasnya informasi, sehingga dikhawatirkan akan menutupi informasi valid yang berasal dari sumber resmi. Menurut dia, keberadaan infodemi malah semakin memperkeruh keadaan. Karenanya, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati agar tidak terpapar virus infodemi, dan jangan sampai menjadi pengantar (carrier) virus infodemi.

”Hentikan penyebaran hoaks dan disinformasi. Karena tidak ada vaksin dan obat untuk mengatasi infodemi,” tegasnya.