Indonesia waspada cuaca ekstrem sepekan ke depan

Berdasarkan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini, menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat untuk sepekan ke depan.

Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Pixabay

Masyarakat diimbau untuk mewaspadai bencana hidrometereologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin. Cuaca ekstrem diprediksi masih akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap, berdasarkan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini, menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat untuk sepekan ke depan.

Hal ini dipengaruhi oleh berkurangnya pola tekanan rendah di belahan bumi utara (BBU) dan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah belahan bumi selatan (BBS).

"Peristiwa ini mengindikasikan terjadinya peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Metereologi BMKG, R Mulyono Prabowo di Jakarta, Minggu (5/1).

Kemudian, meningkatnya pola tekanan rendah di BBS yang terletak di sekitar Australia, dapat membentuk pola konvergensi atau pertemuan massa udara dan belokan angin menjadi signifikan serta meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator. Mulyono menambahkan, berdasarkan model prediksi, aktifitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan ke depan.

"Kondisi ini tentunya dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia," sambungnya.