IPW apresiasi pemerintah melumpuhkan napiter

IPW apresiasi pemerintah yang berhasil membekukan 156 napiter, yang menduduki sejumlah blok tahanan dan menyandera aparat di Mako Brimob.

Petugas kepolisian membawa jenazah korban kerusuhan Rutan Mako Brimob menggunakan mobil ambulans di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Rabu (9/5)./ Antarafoto

Indonesia Police Watch (IPW) mengapresiasi sikap pemerintah dalam menuntaskan kerusuhan yang dilakukan oleh napi teroris (napiter) di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Telebih pagi tadi seluruh 155 tahanan teroris berhasil menyarah tanpa syarat.

Ketua Presidium IPW Neta S. Pane menilai hadirnya Menko Polhukam Wiranto, Panglima TNI, dan pejabat lainnya di Mako Brimob menunjukkan betapa solidnya aparatur pemerintah memberi dukungan pada Polri, untuk menuntaskan kasus ini secara profesional. 

"Dengan selesainya kasus ini IPW berharap kasus serupa tidak terulang lagi. Sebab kekacauan di Rutan Brimob sudah dua kali terjadi," ujar Pane seperti dikutip dalam keterangan rilisnya, hari ini Kamis (10/5).

Pasca kasus ini Pane memberikan lima catatan yang mendesak untuk dipenuhi Polri. Di antaranya, Polri diharap segera membubarkan Rutan Brimob dan mengembalikan fungsinya semula, sebagai tempat untuk menahan anggota Brimob nakal.

Pasalnya, kata dia, selama ini tanggung jawab pengelolaan Ruton Brimob ada di tangam Bareskrim Polri, sementara tanggung jawab lokasi di bawah Korbrimob.