IPW: Polri tak berdaya bubarkan acara Rizieq

Polri dianggap tumpul ke atas dan runcing ke bawah.

Habib Rieq Shihab saat baru tiba di kediamannya Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11)/Foto tangkapan layar Front TV

Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S. Pane mengungkapkan, Polri tidak berdaya membubarkan kerumunan massa di acara Habib Rizieq Shihab (HRS).

Polri, lanjut dia, seolah tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Hal itu terlihat dari gencarnya penindakan protokol kesehatan kepada masyarakat, tetapi tidak kepada kerumunan jemaah HRS, termasuk di acara Maulid Nabi Muhammad SAW pada Sabtu, 14 November 2020.

Menurut Neta, pada saat penjemputan HRS, polisi tidak sama sekali membubarkan kerumunan massa di bandara Soekano-Hatta, maupun di kediaman imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu. Pun kerumunan massa di acara akad nikah anak HRS kemarin yang juga tidak dibubarkan polisi.

"Polisi hanya berani pada masyarakat yang tidak punya pengaruh dan takut pada figur-figur berpengaruh. Apalagi dalam kasus Rizieq massa pendukungnya cukup banyak dan polisi tidak mau ambil resiko," kata Neta melalui pesan singkat, Minggu (15/11).

Ditambahkan Neta, polisi seharusnya berani mengambil sikap karena pembiaran justru akan semakin menambah klaster baru Covid-19. IPW menganggap sikap Polri tersebut mencederai rasa keadilan.