Ironi krisis Covid-19 RI: Tak melihat, maka tak takut

Di tengah kian masifnya penularan virus Covid-19, sebagian besar warga kian mengabaikan protokol kesehatan.

Ilustrasi pasien meninggal karena Covid-19. Alinea.id/Oky Diaz

Puncak perayaan malam Tahun Baru 2021 masih sekitar dua jam lagi. Namun, euforia menyambut pergantian tahun sudah terasa di sebuah warung kopi di sebuah perkampungan warga di daerah Kedoya, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

Seakan lupa dengan pandemi, sejumlah pemuda dan pemudi memadati warung yang berukuran lebih kurang setengah lapangan bulu tangkis itu. Mayoritas pengunjung tak bermasker. Karena kondisi warung yang sempit, hampir tak ada batas antara pengunjung.

Kepada Alinea.id, seorang pengunjung mengaku terpaksa merayakan pergantian tahun di warkop itu lantaran tak ada kafe yang buka. "Mau ke mana? Kafe tutup semua takut dirazia. Jadi, nongkrong di sini aja deh," ujar pemuda yang tak mau disebutkan namanya itu. 

Jelang malam, warkop itu kian sumpek. Sebagian pengunjung terlihat asyik bermain gim online. Para pengunjung lainnya menanti pergantian tahun dengan bernyanyi bersama. Hingga tahun berganti, tak ada petugas yang membubarkan kerumunan tersebut. 

Malam itu, kerumunan serupa juga terlihat di sebuah taman di tengah sebuah apartemen di bilangan Jakarta Barat jelang pergantian tahun. Belasan orang berkumpul untuk merayakan Tahun Baru mengelilingi sebuah meja besar di pinggir taman.