Jabar akan perbanyak tempat isolasi pasien Covid-19 di desa

Upaya ini dilakukan untuk menekan tingkat keterisiang tempat tidur (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19.

Tempat isolasi pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang di Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jabar. Twitter/@ridwankamil

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan memperbanyak pendirian tempat isolasi di desa-desa untuk menangani pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang. Harapannya, dapat menekan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) fasilitas kesehatan (faskes) rujukan.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menyebut strategi tersebut sebagai pola hulu-hilir. "Dalam situasi darurat, Jawa Barat melakukan pola hulu dan pola hilir untuk mengurangi BOR rumah sakit," katanya saat mengunjungi Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Jumat (25/6).

"Apa itu pola hulu? Pola hulu itu seperti ini, jadi sebelum ke rumah sakit yang ringan-sedang enggak usah ke rumah sakit cukup dirawat di sini," sambung Emil, sapaannya.

Langkah tersebut ditempuh setelah mempelajari kasus di Bandung Raya, di mana sepertiga penghuni faskes rujukan adalah pasien Covid-19 gejala ringan hingga sedang yang tak perlu penanganan di RS. "Tapi karena kurang edukasi sehingga membebani kasur-kasur tempat tidur di rumah sakit," jelasnya.

Adapun pola hilir, lanjut Emil, memindahkan atau transisi pasien Covid-19 yang akan sembuh ke beberapa tempat dari mulai hotel, apartemen, rumah susun (rusun), hingga tempat isolasi di desa-desa. Dengan demikian, RS hanya diisi pasien yang membutuhkan penanganan medis.