JAD Jateng sasar polisi dan momentum pemilu

Dari 9 terduga teroris JAD yang ditangkap, 7 di antaranya memiliki pengalaman bertempur di Suriah.

Petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri berusaha masuk ke dalam rumah kontrakan yang dihuni EY alias Rafli saat dilakukan penggeledahan di Kavling Barokah, Kelurahan Bahagia, Babelan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (9/5). /Antara Foto

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Pol M. Iqbal mengatakan 9 anggota kelompok Jamaah Ansharut Daullah (JAD) Jawa Tengah merencanakan aksi teror menyasar polisi dan momentum pemilu. Kini mereka telah ditahan.  

"Jelas kantor polisi dan pemanfaatan momentum demokrasi. Ada beberapa indikasi yang masih kami dalami sebagai sasaran kelompok ini," ujar Iqbal di Humas Polri, Jakarta, Kamis (16/5).

Kesembilan terduga teroris dari JAD wilayah Jawa Tengah itu ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 belum lama ini.  Dari 9 orang yang dibekuk, 7 di antaranya diketahui mempunyai pengalaman tempur di Suriah.

Iqbal mengatakan, tujuh anggota JAD yang punya kemampuan tempur itu sudah terdeteksi Densus 88 sejak pulang ke Indonesia. Namun, Densus 88 baru menangkap mereka setelah mengumpulkan bukti-bukti dan memantau pergerakan kelompok tersebut yang kian mencurigakan. 

"Betul sudah terdeteksi karena kami memiliki data siapa yang kembali dari Suriah, siapa yang berafiliasi dengan kelompok mana, dan lain sebagainya," tutur Iqbal.