Soal jatah menteri Gerindra, NasDem ingatkan pemenang dan pecundang

"Jangan sampai juga dibuat kabur, siapa yang menang dan siapa yang kalah."

Jokowi-Ma'ruf Amin dan pimpinan parpol koalisi saat penetapan capres dan cawapres peserta Pilpres 2019 di KPU./ Antara Foto

Sekretaris Jenderal DPP Nasdem Johnny G Plate mengingatkan Partai Gerindra ihwal pemenang dan pecundang di Pemilu 2019. Hal ini berkaitan dengan isu permintaan jatah menteri oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Menurutnya, kursi menteri merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Namun penetapannya juga harus dilakukan dengan memperhatikan keadaban politik. 

"Keadaban politik harus dijaga, demokrasi kita harus dijaga. Masyarakat jangan dibuat kabur dari kontestasi demokrasi Pilpres maupun Pileg. Jangan sampai juga dibuat kabur, siapa yang menang dan siapa yang kalah. Kita harus jelas siapa yang menang, dan yang kalah harus secara ksatria," kata Johnny di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/10).

Dia mempertanyakan permintaan jatah menteri tersebut, mengingat Gerindra berada di luar koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019. Dia pun mengingatkan Jokowi terhadap 10 partai lain yang membuatnya dapat memperpanjang masa kepemimpinan hingga 2024 mendatang.

Meski demikian, Johnny memastikan partainya akan menghormati apapun keputusan Jokowi, dalam pembentukan kabinet untuk periode pemerintahan keduanya. Dia menegaskan Jokowi memiliki hak penuh untuk memutuskan orang-orang yang akan membantunya menjalankan program pemerintah lima tahun mendatang.