Jateng siapkan TMP untuk tenaga medis yang meninggal akibat Covid-19

Ganjar: Dokter, perawat, dan tenaga medis merupakan pejuang kemanusiaan yang harus diberikan penghormatan.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan keterangan pers terkait Covid-19 kepada wartawan di rumah dinas Gubernur Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (15/3). Foto Antara/Aji Styawan/aww.

Taman Makam Pahlawan (TMP) di seluruh Jawa Tengah (Jateng) akan dijadikan pemakaman perawat, dokter, dan tenaga medis yang meninggal akibat Covid-19. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, merasa sakit hati dengan kasus penolakan pemakaman seorang perawat di Kabupaten Semarang.

Dia menyatakan, sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Bahkan, dua langkah telah dilakukan, yakni persiapan tempat dan pengurusan administrasi. "Saya sudah perintahkan dinsos dan kesra untuk mempersiapkan ini. Satu soal tempatnya, kedua soal administrasinya, agar penempatan seseorang di TMP sesuai," kata Ganjar di rumah dinasnya, Sabtu (11/4).

Politikus PDIP itu mengaku, sudah komunikasi dengan kepala daerah se-Jateng dan mayoritas para pemangku kepentingan di daerah setuju dengan kebijakan itu. "Kalau satu dua hari ini selesai proses itu, minggu depan sudah bisa dilaksanakan," bebernya.

Orang nomor satu di Jateng itu mengungkapkan, bahwa keputusan TMP untuk para tenaga medis yang meninggal akibat Covid-19, karena adanya penolakan pemakaman jenazah perawat oleh sejumlah warga di Ungaran, Kabupaten Semarang.

Menurut Ganjar, kejadian itu membuat seluruh masyarakat sakit hati, termasuk dirinya. Ia menyebut, seluruh dokter, perawat, dan tenaga medis merupakan pejuang kemanusiaan yang harus diberikan penghormatan karena sudah berjuang luar biasa. "Mereka mengorbankan dirinya untuk mengatasi wabah Covid-19. Mereka tahu, bahwa itu berisiko pada keselamatannya, kita harus memberikan penghormatan setinggi-tingginya," tegas dia.