Jemaah haji diimbau waspadai MERS-CoV, belum ada vaksin hingga kini

MERS-CoV merupakan turunan dari virus corona yang menyebabkan penyakit sistem pernapasan dan menimbulkan kematian.

Kemenkes mengimbau jemaah haji mewaspadai penularan MERS-CoV, apalagi belum ada vaksinnya hingga kini. Dokumentasi Kemenag

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau jemaah haji mewaspadai penularan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV). Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) selama menjalani ibadah di Tanah Suci.

"Walaupun MERS-CoV belum menjadi kegawatdaruratan kesehatan, namun jemaah haji Indonesia harus tetap mewaspadai penularannya," ucap Sekretaris Jenderal Kemenkes, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, dalam keterangannya, Jumat (12/5).

MERS-CoV, yang bermula di Timur Tengah, merupakan turunan dari virus corona yang menyebabkan penyakit sistem pernapasan dan menimbulkan kematian. 

Penularan MERS-CoV akibat kontak langsung dengan penderita melalui percikan dahak (droplet) saat pasien bersin. 

Kunta menerangkan, belum ada vaksin spesifik untuk mencegah infeksi MERS-CoV hingga kini. Karenanya, jemaah haji diminta menerapkan PHBS: menccuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir atau disinfektan serta memakai masker saat beraktivitas, terutama di kerumunan, serta menutup hidung dan mulut jika bersin dan batuk.