Jokowi larang ekspor sawit dan minyak goreng mulai pekan depan

Presiden Jokowi melarang ekspor bahan baku minyak goreng untuk memastikan ketersedian dalam negeri.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Foto: Twitter

Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng. Ini keputusan terbaru pemerintah setelah masalah minyak goreng berlarut-larut, baik langka ketersediaannya maupun harganya mahal, lebih dari lima bulan. Hal tersebut diputuskan Kepala Negara dalam rapat dengan jajaran kabinet, Jumat (22/4). 

Menurutnya, keputusan tersebut mulai berlaku pada Kamis (28/4) hingga batas waktu yang ditentukan kemudian. "Dalam rapat tersebut telah saya putuskan, pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis, 28 April 2022 sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian," ujar Jokowi dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat sore.

Jokowi menegaskan, keputusan melarang ekspor bahan baku dan minyak goreng bertujuan agar ketersediaan minyak goreng dalam negeri melimpah dan harganya bisa dijangkau masyarakat. Dia akan terus memantau sembari mengevaluasi kebijakan tersebut. 

"Saya akan memantau dan terus mengevaluasi kebijakan ini agar ketersediaan minyak goreng di dalam ngeri melimpah dan terjangkau," pungkas Jokowi. 

Sebelumnya, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman mengatakan, produksi Crude Palm Oil (CPO) pada 2021 sebanyak 56 juta metrik ton, sedangkan kebutuhan CPO untuk membuat minyak goreng hanya 8,9 juta metrik ton. Dengan demikian, kata dia, dapat dipastikan tidak ada isu kekurangan bahan baku.