Jokowi: Semua negara sedang mengalami kemunduran akibat Covid-19

Jokowi mengajak, semua pihak agar membajak momentum krisis Covid-19 dengan melakukan sejumlah lompatan besar.

Presiden Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno meninjau kesiapan penerapan prosedur normal baru di Masjid Baiturrahim Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/6)/Foto Antara/Sigid Kurniawan.

Pandemi Covid-19 berdampak buruk terhadap perekonomian global. Termasuk, negara maju ikut terimbas resesi setelah pertumbuhan ekonomi minus pada dua kuartal berturut-turut. 

Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggapnya sebagai peluang dan momentum. Dia mengklaim, semua negara sedang mengalami kemunduran karena dampak Covid-19.

Krisis ekonomi akibat Covid-19, kata dia, terparah dalam sejarah umat manusia. Pada kuartal I, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih 2,97%. Sayangnya, pada kuartal II pertumbuhan ekonomi Indonesia telah minus 5,32%.

"Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini, sedang macet. Harus melakukan restart, harus melakukan rebooting, dan semua negara memiliki kesempatan mensetting ulang semua sistemnya," kata Jokowi, dalam pidato kenegaraan pada sidang tahunan MPR dan DPR, Jumat (14/8).

Jokowi mengajak, semua pihak agar membajak momentum krisis Covid-19 ini dengan melakukan sejumlah lompatan besar. "Saatnya, kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar," ucapnya.