Jumlah penumpang KRL Jabodetabek terus menurun

Penurunan penumpang KRL diharapkan bisa menekan angka kasus Covid-19.

Sejumlah penumpang duduk di dalam rangkaian KRL di Stasiun Tangerang, Banten, Sabtu (18/4). Foto Antara/Fauzan/hp.

Jumlah penumpang kereta api menunjukkan tren penurunan. Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati, menyatakan pengendalian transportasi melalui pembatasan pengoperasian KRL Jabodetabek, pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hari ini, Senin (20/4) berjalan lancar. 

"Berdasar pantauan kami hari ini, implementasi pengendalian transportasi KRL Jabodetabek berjalan lancar. Jumlah, penumpang pun, menunjukkan grafik yang kian menurun," Adita di Jakarta, Senin (20/4).

Berdasar, data Kemenhub, jumlah penumpang harian dan penumpang pada jam puncak mengalami penurunan dalam satu bulan terakhir. Maret 2020, jumlah penumpang KRL sekitar 598 ribu orang/hari. Sementara itu, awal April sampai 15 April, penumpang KRL mengalami penurunan, menjadi 183 ribu orang/hari.

Adita mengakui, memang sempat terjadi penumpukan dibeberapa stasiun KRL Jabodetabek. Namun, kata dia, bisa terurai dalam waktu singkat. "Tidak seperti Senin pekan lalu (13/4). Ini berkat kerja sama yang baik, antara PT KCI sebagai operator KRL, pemerintah daerah dan aparat TNI serta  Polri yang turut membantu pengawasan di lapangan," jelasnya. 

Dia berharap, dengan tren menurunnya penumpang KRL Jabodetabek dan trasnportasi umumnnya pada masa PSBB, dapat menekan angka kasus penularan Covid-19 di Jakarta dan daerah lain.