Kalbar nihil penambahan kasus PMK sejak Agustus

Sebanyak 1.822 ekor ternak dilaporkan terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan angka kesembuhan 1.712 ekor.

Petugas memeriksa ternak sapi yang diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Kediri, Jatim, pada Selasa (31/5/2022). Foto Antara/Asmaul

Tidak ada penambahan kasus penyakit kuku dan mulut (PMK) di Kalimantan Barat (Kalbar) sejak Agustus hingga 10 Oktober 2022. Dengan demikian, masih terdata 1.822 ekor ternak yang terjangkit dengan angka kesembuhan 1.712 ekor (93,96%).

"Provinsi Kalimantan Barat saat ini menuju zero reported cases dengan melakukan serangkaian upaya kolaboratif, baik dengan TNI/Polri hingga level kecamatan dan desa," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar, M. Munsif, dalam keterangannya, Rabu (12/10).

Lebih jauh, Munsif menerangkan, Kalbar hingga kini masih melakukan berbagai upaya pencegahan, termasuk percepatan vaksinasi PMK kepada seluruh hewan ternak. Per 10 Oktober, capaian vaksinasi mencapai 51.120 dosis dari target 113.600 dosis.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar juga terus meningkatkan komunikasi kepada seluruh peternak dan stakeholder, mengoptimalkan penerapan biosekuriti. Pengobatan kepada hewan ternak terdampak PMK mencapai 4.347 ekor. 

Kemudian, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan tenaga pendukung penanganan PMK. Sudah 121 petugas yang mengikuti pelatihan. Lalu, penyediaan sarana dan prasarana (sapras) pendukung, seperti obat-obatan, vitamin, dan spuit.