Kaleidoskop: Catatan wajah baru ruang publik Jakarta usai revitalisasi

Selain kawasan wisata, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan revitalisasi terhadap 46 halte Transjakarta mulai April 2022.

Wajah baru kawasan Kota Tua, Kompleks Taman Ismail Marzuki, dan Halte Bundaran HI di Provinsi DKI Jakarta usai direvitalisasi (Alinea.id/Gempita Surya)

Tahun berganti tahun, Provinsi DKI Jakarta tidak berhenti mempercantik diri. Sebagai ibu kota negara, setidaknya sampai sebelum IKN Nusantara diresmikan, Jakarta menjadi magnet pembangunan di hampir seluruh sektor.

Tak terkecuali di sektor pariwisata, kota terbesar di Indonesia ini memiliki sejumlah destinasi wisata unggulan untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta dari masing-masing pengelola di 20 lokasi daya tarik wisata (DTW), kunjungan wisatawan sejak Januari hingga Mei 2022 tercatat sebanyak 4.016.807 wisatawan lokal dan 11.460 wisatawan mancanegara.

Pemprov DKI Jakarta maupun pemerintah pusat melakukan revitalisasi terhadap beberapa lokasi DTW yang ada di ibu kota itu, seperti Taman Mini Indonesia Indah, Taman Ismail Marzuki, dan kawasan Kota Tua. Wajah baru ketiga objek wisata tersebut telah diresmikan tahun ini usai direvitalisasi.

Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta Pusat, kembali dibuka untuk publik usai diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada September 2022. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengungkapkan, total anggaran revitalisasi TIM sebesar Rp 1,4 triliun, yang berasal dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Revitalisasi yang dimulai pada pertengahan 2019 ini dilakukan untuk menjadikan TIM sebagai pusat wisata edukasi kesenian dan kebudayaan. Saat ini hampir seluruh bangunan di kompleks TIM sudah beroperasi, kecuali Planetarium yang masih belum dibuka untuk umum. Kendati demikian, wajah baru TIM memiliki daya tarik tersendiri sebab pengunjung bukan hanya bisa melihat event budaya dan seni, tetapi juga memanfaatkan bangunan-bangunannya sebagai ruang untuk berkegiatan di publik.