Kampus miliki peran bentuk mahasiswa peduli etik demokrasi

Perlunya keterlibatan kampus dalam mendidik mahasiswa untuk menciptakan sistem etik demokrasi yang baik.

Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Teguh Prasetyo, saat berpidato di Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Kamis (1/10). Doc: Humas DKPP

Pembentukan sumber daya manusia yang berintegritas dalam sektor etika demokrasi dinilai perlu dibentuk dari dunia perkuliahan. Pasalnya, kampus dianggap mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan mahasiswa yang dapat memperbaiki sistem etik demokrasi di Indonesia.

"Menurut kami di sini, sebuah masalah etika pemilu, masalah demokrasi, tidak hanya tanggung jawab penyelenggara pemilu," ujar Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Teguh Prasetyo saat berpidato di Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Kamis (1/10).

Teguh menyatakan, memijakan kajian filsafat pemilu dan etika penyelenggara pemilu terasa berat jika tidak ada keterlibatan kampus. Karena itu, dia merasa perlunya keterlibatan kampus dalam mendidik mahasiswa untuk menciptakan sistem etik demokrasi yang baik.

"Penyiapan terhadap tenaga yang berintegritas atau bermartabat pada anak-anak bangsa ini perlu dimulai dari dunia kampus," tuturnya.

Kendati demikian, DKPP melakukan kerjasama dengan Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara untuk dapat memudahkan pencetakan mahasiswa yang melek akan etika berdemokrasi.