Kasus BAKTI Kominfo diduga libatkan orang besar

Upaya Kejagung mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Bakti Kominfo mendapat dukungan.

Dok. Pemancar sinyal di pedesaan. Foto: Kominfo.go.id

Kasus dugaan korupsi pengadaan Base Transceiver Station (BTS) 4G yang menyangkut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) disinyalir melibatkan orang-orang besar. Perkara ini diketahui adanya tindak kejahatan dalam penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo 2020-2022.

Direktur Solusi dan Advokasi Institut (SA Institut), Suparji Ahmad mengatakan, kasus tersebut harus diusut karena kerugian negara yang ditimbulkan sudah sangat besar. Jika nilai kerugian sangat besar, ia mensinyalir bahwa ada keterlibatan orang kuat.

"Untuk kasus mega korupsi ada kemungkinan melibatkan pihak-pihak yang kuat secara ekonomi dan politik. Kita sangat mendukung langkah Kejagung untuk mengusut tuntas kasus tersebut," kata Suparji dalam siaran persnya pada Senin (14/11).

Ia juga menilai wajar jika ada serangan-serangan kepada Kejagung akibat pengusutan tersebut wajar. Menurutnya, pasti ada pihak yang merasa tidak suka jika kepentingannya terganggu, terlebih menyangkut kasus besar. 

Namun, ia menegaskan bahwa serangan balik koruptor dengan kekuatan politik dan ekonomi tidak menggoyahkan kepercayaan publik terhadap Kejaksaan untuk tegak lurus menangani secara tuntas kasus-serius mega korupsi.