Kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh guru pesantren di Bandung, disebabkan lengahnya pengawasan dari sejumlah pihak.
Psikiater Rumah Sakit (RS) Melinda 2 Bandung Teddy Hidayat mengatakan, semua pihak yang dekat dengan anak, seperti orang tua, pengasuh, dan guru, harus mampu mengenal dan mendeteksi kekerasan seksual pada anak.
Teddy mencontohkan, kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh guru pesantren di Bandung, salah satu penyebabnya adalah lengahnya pengawasan dari sejumlah pihak.
"Tidak adanya pengawasan terhadap anak dari orang tua dan lingkungannya dan tidak adanya pengawasan terhadap lembaga tersebut dari instansi yang berwenang atau yang seharusnya mengawasi," kata Teddy dalam rilisnya, Senin (13/12).
Menurutnya, anak yang menjadi korban pemerkosaan akan mengalami dampak fisik, psikis, sosial yang berkepanjangan. Oleh karena itu, perlu ada pendampingan untuk memulihkan kondisi seperti semula.
"Intervensi psikis tidak hanya dilakukan sekitar peristiwa itu terjadi, tetapi juga memerlukan pendampingan sepanjang hidupnya meliputi mengembangkan strategi koping, terapi perilaku, psikoterapi, latihan keterampilan sosial dalam lingkungan yang aman," ucapnya.