Kebakaran sebabkan 432.225 hektare lahan di Jatim kritis

Lahan hutan kritis tersebar di seluruh daerah di Jatim.

Kepala Dinas Kehutanan Jatim Dewi Putriatni.Alinea.id/Adi Suprayitno

432.225 hektare (ha) lahan hutan di Jawa Timur (Jatim) kritis akibat kebakaran saat musim kemarau panjang, beberapa waktu sebelumnya. Jika terus dibiarkan akan menyebabkan banjir bandang ketika hujan deras. Seperti terjadi di Dusun Kampung Baru Desa Sempol Kecamatan Ijen, beberapa waktu lalu. 

Kepala Dinas Kehutanan Jatim Dewi Putriatni, mengatakan, lahan hutan kritis tersebar di seluruh daerah di Jatim. Hal itu sesuai data dan peta lahan kritis yang sangat detail. Mengingat kabupaten tidak mempunyai kewenangan dalam pengelolaan hutan, sehingga yang menangani lahan kritis adalah pemerintah pusat dan pemerintah provinsi

"Kami mempunyai peta lahan kritis dengan skala sangat detail, karena kabupaten tidak punya kewenangan pengelolaan hutan," ujar Dewi, dikonfirmasi, Selasa (11/2).

Mantan kepala Dinas ESDM Jatim itu menyebut, Dinas Kehutanan sedang melakukan evaluasi secara menyeluruh bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Bengawan Solo, dan Brantas-Sampeyan. Tujuannya mengevaluasi dan memprioritaskan RHL karena dibiayai APBD Jatim dan APBN.

Dinas Kehutanan juga mendukung program Gubernur Jatim untuk aerial seeding (penyebaran benih dengan drone). Dalam menjalankan sistem ini harus berhati-hati, karena pengalaman 2014 yang dilakukan Dinas Kehutanan, tingkat keberhasilan di bawah 10%. Begitu juga halnya yang dilakukan oleh pemerintah pusat di Jawa tengah juga di bawah 10%.