Kehadiran Jokowi di Papua dinilai ampuh redakan konflik

Presdien Jokowi diminta untuk berdialog langsung dengan masyarakat Papua.

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) menanti kehadiran tamu negara Raja Malaysia Sri Paduka Baginda Yang Dipertuan Agong XVI, Sultan Abdullah Ri'ayatauddin Al Mustafa Billah Shah Ibni Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta'in Billah di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/8). /Antara Foto

Pengamat komunikasi politik Arif Susanto menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengunjungi Papua. Menurut Arif, kehadiran Jokowi bisa menurunkan suhu politik di Bumi Cendrawasih pascaunjuk rasa panjang menolak rasialisme dan diskriminasi kepada warga Papua. 

"Ya, kalau Pak Presiden Jokowi datang ke Papua secara simbolik itu sangat kuat bahwa pemerintah punya komitmen untuk selesaikan kesalahpahaman ini. Itu yang paling pokok," kata Arif kepada wartawan di kantor Formappi, Matraman, Jakarta, Minggu (1/9).

Menurut Arif, kehadiran Presiden sebagai simbol negara di Papua dapat menunjukkan komitmen serius pemerintah untuk menyelesaikan konflik di Papua. Namun, ia berharap kehadiran Presiden tidak hanya simbolik saja. 

Pasalnya, konflik Papua bukan hanya disebabkan diskriminasi dan perilaku rasis yang menimpa mahasiswa Papua di Jawa saja. "Tetapi adanya problem ketidakadilan selama puluhan tahun yang dialami oleh kawan-kawan kita di Papua," ucap dia.

Sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI terpilih dari Papua, Yorrys Raweyai mendesak Jokowi untuk segera datang dan berdialog langsung dengan masyarakat Papua.